Sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia, setiap menjelang Lebaran pulang ke kampung halaman. Populer disebut dengan mudik yang artinya adalah kegiatan para perantau untuk kembali pulang ke kampung halaman.
Pada saat mudik semua moda alat transportasi digunakan, mulai angkutan darat, laut sampai angkutan udara. Angkutan darat pun digunakan semua moda transportasi. Kereta api, mobil sampai motor roda 2 semua dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa pulang ke kampung halaman bertemu dengan orang tua, handai taulan serta teman-teman lamanya.
Ulah para pemudik motor sering membuat tertawa bagi yang melihatnya. Mereka membuat berbagai macam tulisan di sepeda motornya yang bikin geli dan senyum simpul bagi yang membacanya. Entah maksunya untuk apa. Bisa jadi sekedar iseng, untuk aktualisasi diri atau mencari perhatian.
Inilah contoh ulah pemudik motor yang membuat bermacam tulisan di motornya saat mudik.
Mudik jangan lupa isi ulang (top up) kartu e-money Mandiri (klik disini)
Ya Allah tolong hindarkan mudik hamba dari emak-emak yang bawa matic amiin.
Maaf mama, ayah pulang cuma bawa roda dua….tapi ayah janji hati ini gak mendua
Mudik patah hati 547 km melupakan mantan
Lebih baik mudik ke pelukan orang tua daripada ke pelukan mantan
Maafkan ayah nak mudik tahun ini belum bisa membawa mama baru
Buk..aku mulih ra nggowo mantu. Mantumu rewel tak tinggal nyang rest area (Bu..saya pulang tidak bawa menantu. Dia rewel saya tinggal di rest area)
Pak…buk…I’m sorry calon mantune ditikung avanza rentalan (Ayah..ibu….I’m sorry calon menantu dibajak avanza rental)
Lebih baik terjebak macet daripada terjebak kenangan mantan
Sepurane Buk…lagek iso nggowo kardus sak isine. Durung nemu mantu sak besane (maaf Bu…baru bisa bawa kardus dan isinya. Belum menemukan menantu dan besan).
Sak adoh2e lungo tetep eleng wong tuo. Wong tuo ora butuh bondo mung butuh anake teko. (sejauh-jauhnya pergi masih ingat orang tua. Orang tua tidak butuh harta cuma butuh anak datang)
Mudik bawa vario berharap berharap pulang nemu janda yang punya brio
Sak adoh-adohe lungo tetep eleng karo wong tuo. Wong tuo ngelus dodo amargo anake nggowo rondo (sejauh-jauhnya pergi masih ingat orang tua. orang tua mengelus dada karena anak bawa janda)
Mbok anakmu muleh ojo ditakoni kapan rabi? Timbang aku puter balik. (Bu..anakmu mudik jangan ditanya kapan menikah? Daripada saya puter balik).
Alhamdulilah Mak..anakmu mulih bawain menantu
Sing sabar pak bokongku panaaas
Mudik itu pake motor hujan gak kepanasan, panas gak kehujanan
Selain itu, ada juga tulisan-tulisan yang sedikit “parno” tapi mampu bikin yang baca senyum simpul.