Sejarah Taman Tirtasari Sebelum Menjadi Tempat Wisata

Sejarah Taman Tirtasari Sumber gambar: Youtube Sejarah Taman Tirtasari Taman Tirtasari merupakan sebuah objek wisata yang menarik yang ada di desa Jorong Sonsang. Lokasi daerahnya yang masih alami membuat objek wisata ini sangat digemari oleh …

Sejarah Taman Tirtasari
Sejarah Taman Tirtasari
Sumber gambar: Youtube

Sejarah Taman Tirtasari

Taman Tirtasari merupakan sebuah objek wisata yang menarik yang ada di desa Jorong Sonsang. Lokasi daerahnya yang masih alami membuat objek wisata ini sangat digemari oleh para pengunjung.

Dahulunya sebelum menjadi tempat wisata, Taman Tirtasari merupakan kolam ikan yang terdiri dari banyak kolam. Namun kolam-kolam tersebut sangat tidak terawat sehingga banyak sekali ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan liar.

Baca Juga:

Didalam kolam-kolam tersebut terdapat berbagai jenis ikan, walaupun pada dasarnya tidak ada penduduk yang melepaskan ikan ke kolam-kolam tersebut. Beberapa ikan yang ada di dalamnya seperti ikan mas, ikan pantau, ikan cupang dan masih banyak lagi jenis ikan di dalamnya.

Sejarah Taman Tirtasari
Sumber Gambar: marimembaca

Setiap musim kering, atau di musim panas. Masyarakat di sekitar khususnya Jorong Sonsang selalu melakukan panen secara bersama-sama. Istilah yang dipakai ketika itu adalah mangguluang, dimana masyarakat bergotong royong untuk menjebak ikan-ikan kemudian menangkapnya.

Tradisi ini pun berlangsung sampai puluhan tahun dan terlaksana secara turun temurun. Lalu di tahun 2014 mulailah pembentukan taman Tirtasari dan pada tahun 2016 mulai dibuka.

Pada masa lampau sekitar tahn 1960an Taman Tirtasari memang sudah dikenal sebagai tempat wisata. Dulu banyak sekali masyarakat di sekitar pergi wisata ke Taman Tirtasari untuk pergi berakit-rakit dan menikmati keindahan alam.

Hal ini dibuktikan dengan adanya tembok bertulisan Taman Tirtasari ketika pembetukan taman Tirtasari pada tahun 2014 lalu. Namun sayang, tembok bersejarah tersebut harus dihancurkan karena bentuknya yang sudah tidak layak untuk dipakai.

Editor: Alber