Berangkat pagi ternyata di jalan dari rumah ke tempat berkumpul di depan IPB Dramaga, hujan sangat lebat. Sempat istirahat sebentar di SPBU dan mengisi bensin, akhirnya perjalanan lanjut. Terkumpul ada 16 orang yang berkumpul disusul Kang Danny yang gabung kemudian, jadi total peserta jadi 17 orang dengan menggunakan 10 motor.
|
Mampir di minimarket buat membeli bekal |
Karena jalur yang kami lewati sudah sering di bahas di blog-blog sebelumnya termasuk ke Ciasmara, jadi tidak saya ceritakan dengan detail. Sampai di Desa Ciasihan, dipertigaan Ciasihan-Cibatok-Cemplang, kami menunggu Kang Danny, setelah terkumpul, kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi, saat itu suasana gerimis.
Sampai di loket wisata, kami membayar tiket masuk Rp.5.000 per orang. Kemudian dilanjutkan ke lokasi parkir di area masjid. Dari parkir, dilanjutkan trekking sekitar 200 m. Kabut tebal menyelimuti perjalanan kami.
|
Cuaca berkabut |
|
Cuaca berkabut |
Sampai di loket pembayaran, ternyata tiketnya naik dari Rp. 10.000 minggu lalu menjadi Rp. 20.000. Mau gak mau kami tetap membayar meski protes karena naik 100% dalam rentang 1 minggu.
Setelah membayar tiket masuk, kami melanjutkan perjalanan. Menyusuri sisi bukit sepanjang jalur irigasi, kita harus extra hati-hati. Di sisi kiri dimana terdapat jurang di selimuti kabut sehingga kita juga tidak bisa melihat Gunung Salak.
|
Trek melewati saluran irigasi |
|
Trek melewati saluran irigasi dengan Susana kabut |
Tujuan pertama yaitu (kembali lagi) ke Curug Cikuluwung Herang (sekarang di sebut Curug Bendungan). Jalan beriringan sekitar 30 menit kami sampai di bendungan yang diselimuti kabut tebal. Tapi tetap bisa berfoto bersama hehehehe…
|
Sampai di irigasi Cikuluwung |
Lanjut sekitar 50 meter kami sampai ke curug. Gak menunggu lama, meski kondisi sangat dingi, semua menceburkan diri ke kolam.
|
Curug Cikuluwung |
Awalnya saya tidak berniat berenang di sini, tapi melihat Kang Dani dan Lukman berang dan naik ke tebing saya pun ikut-ikutan naik. Perlu keberanian dan bantuan untuk bisa naik ke atas.
|
Naik ke tebing |
|
Naik ke tebing |
|
Naik ke tebing |
|
Naik ke tebing |
|
It’s me…!!!! |
Awalnya cuman naik di tebing bagian bawah dan loncat-loncat ke kolam. Tapi pas Lukman dan Kang Danny ke atas, ternyata ada curug di atasnya. Saya pun ikut ke atas, tapi harus melewati curug yang berarus deras. Harus hati-hati, kalo gak, bisa ke bawa arus dan jatuh ke kolam. Di atas, curugnya gak terlalu tinggi, tapi kolamnya luas dan gak terlalu dalam. Di sini, kabut nya tebal di banding di bawah. Nah, jika kalian ke sini, coba lah ke curug di atasnya, hanya saja perlu sedikit usaha.
|
Curug di atas Curug Bendungan |
|
Curug di atas Curug Bendungan |
|
View dari atas |
|
View dari atas |
Dari atas, cara cepat kembali lagi tentu saja dengan cara loncat. Cobalah loncat dari sisi yang lebih tinggi, pasti lebih seru.
Setelah puas berenang di curug, kami melanjutkan ke Curug Kiara.Rute yang di tempuh sama dengan rute ke curug ini. Jadi kita balik lagi hingga ada petunjuk arah ke Curug Kiara. Dari jalur irigasi ke Curug Kiara sekitar 50m. Selanjutnya turun melewati tangga vertical. hati-hati turun di sini, lambat-lambat asal selamat. Di bawah sudah ada beberapa rombongan yang sedang mengambil foto. Begitu kita datang, langsung suasana jadi rusuk, kami yang memang sudah basah-basah langsung menceburkan diri. Melewati leuwi yang tidak terlalu dalam, kami menyeberang ke atas, ke curug utama. Di curug utama, tidak ada yang berani masuk karena tidak terlalu luas dan arusnya deras. kami hanya berada di bebatuan besar di sekitaran curug mengambil bebrapa foto.
|
Curug Kiara |
|
Curug Kiara |
|
Curug Kiara |
|
Curug Kiara |
Selanjutnya kami banyak berenang di aliran bawah yang leuwinya tidak terlalu dalam dan dikeliling tebing eksotis.
Puas berenang, kami pun menyiapkan makan siang. Ada yang memasak mie, pizza, brondong dan roti.Gak usah heran ya, kok sempat-sempatnya memasak pizza hehheh. Terima kasih sama Putri yang udah menyiapkan semuanya 😃.
Berada di luar air, ternyata membuat badan malah menggigil hehhehe. Dan meski cuaca tidak mendukung, pengunjung malah bertambah. Selesai menyantap makanan, beres-beres dan bersih-bersih (ini harus!!!), kami pun melanjutkan perjalanan menuju Curug Batu Ampar, Curug Batu Susun dan Curug Bidadari.