Never Ending Beauty of Sombori-Labengki Part II: Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang (Pulau Labengki Besar)

Blue Lagoon (Laguna Mahumalalang) Salah satu spot yang tidak boleh di lewati jika ke Labengki adalah Blue Lagoon (kalo melihat langsung lagunanya, saya lebih setuju jika di sebut Green Lagoon). Spot ini tidak terlalu jauh …

Blue Lagoon (Laguna Mahumalalang)
Salah satu spot yang tidak boleh di lewati jika ke Labengki adalah Blue Lagoon (kalo melihat langsung lagunanya, saya lebih setuju jika di sebut Green Lagoon). Spot ini tidak terlalu jauh dari penginapan kami di Labengki Kecil.
Setelah makan siang, rombongan kami, 12 orang menuju Blue Lagoon. Melewati pulau-pulau di sepanjang perjalanan dengan air laut bergradasi putih, hijau biru membuat perjalanan tidak membosankan. Kami melewati Kimaboe Hill dan Resort dan melintasi jalur flying fox. Dan kami sudah merencanakan ke spot ini di hari terakhir.

Perjalanan menuju Blue Lagoon

Sampai di sebuah teluk yang dikelilingi perbukitan kapal kami merapat. Untuk melihat laguna, kita harus mendaki/melewati karang-karang tajam yang berwarna itam keabu-abuan. Karang-karang kapur ini menojol seolah-olah muncul dari bumi melindungi laguna. Jadi pengunjung harus sangat hati-hati ketika menaiki karang-karang ini. Sedikit tergores aja, akan menyebabkan luka/baret. 

Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon

 

 
 

Sampai di atas, terlihat laguna yang berwarna hijau. Air yang sangat jernih sehingga terlihat ikan-ikan besar berenang ke sana kemari. Dikelilingi karang-karang tajam dan hutan menjadikan laguna ini bak harta karun.

Menjorok ke danau, terlihat satu karang yang menjadi spot foto. Nah di sini para pengunjung bergantian mengambil foto karena bukan saja rombongan kami tapi ada beberapa rombongan yang datang. Untuk ke spot ini harus hati-hati, karena tidak ada area yang sangat rata. Jadi kalau kalian melihat foto-foto cantik di sini, terbayang kan bagaimana perjuangannya untuk mencapai ini apalagi jika duduk, pantat kita harus tahan sakit beberapa detik hahahaha.
 
Supaya foto kalian antimainstream cobalah memanjat batu karang yang ada di sebelah kiri laguna. Untuk menaikinya, kita harus mencari pijakan yang kuat di antara karang-karang yang menonjol. But, safety first…

Karena semakin banyak pengunjung, kami melanjutkan ke spot berikutnya yaitu ke Pulau Labengki Besar yang berhadapan langsung dengan Pulau Labengki Kecil.


Pulau Labengki Besar/Pantai Pasir Panjang

Pulau ini bisa kita lihat langsung dari penginapan di Labengki Kecil. Di pulau ini juga terdapat penginapan yang dikelola oleh salah satu operator wisata yang harganya 3x lipat dari operator yang kami pakai. Karena pulau ini besar dan banyak terdapat hutan, di pulau ini terdapat sumber mata air bersih. Jadi masyarakat di Labengki Kecil menggunakan kapal untuk mengambil air bersih kesini untuk keperluan makan/minum dan mandi. Jadi kalau kalian ke sini berhematlah menggunakan air!.
Di pulau ini juga ada pantai yang selalu jadi tujuan pengunjung yaitu Pantai Pasir Panjang. Selain pantainya yang berpasir putih dan airnya yang dangkal dan jernih, juga terdapat jejeran pohon kelapa yang menjadi daya tariknya. Jadi, setelah menempuh perjalanan tidak ada salahnya untuk berenang di pantai ini.

Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang


Di sebelah kanan terdapat bukit kecil, lagi-lagi bukit karang dimana penginjung harus hati-hati karena karangnya yang tajam-tajam. Di sini kita bisa mengambil foto dengan latar belakang Pantai Pasir Panjang. 

 

Untuk catatan, di bukit ini terjadi kecelakan yang hampir fatal. Guide kami tergelincir ketika mengambil foto untuk beberapa teman. Untung si Guide bisa berpegangan pada karang, tapi tak ayal terdapat luka-luka di kaki dan dada. Karena kecelakaan ini, guide kami tidak bisa menemani kami ke spot-spot selanjutnya.
Sore, kami kembali ke penginapan, yang sepanjang perjalanan beberapa teman membersihkan luka-luka guide kami. Sampai di dermaga, kami sudah di tunggu oleh ikan bakar.

Ikan Bakar

Dan malam ini kami bisa merasakan hujan badai yang sangat-sangat jarang saya temui meski saya tinggal di Bogor yang terkenal dengan kota hujan. Dan malam pun kami sibuk pindah-pindah kasur karena bocor hahahha.

Link terkalit: