Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi) Pernahkah anda melihat seorang sales yang membawa kerupuk atau kue ke warung dan mendapatkan uang bayaran? Itu adalah salah satu penjual yang menggunakan sistem pemasaran titip jual atau konsinyasi, sistem …

Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Pernahkah anda melihat seorang sales yang membawa kerupuk atau kue ke warung dan mendapatkan uang bayaran? Itu adalah salah satu penjual yang menggunakan sistem pemasaran titip jual atau konsinyasi, sistem bisnis yang efektif dan memang digunakan oleh banyak pengusaha.

Sistem bisnis ini bisa dibilang lumayan mudah, kita hanya perlu mencari warung atau toko dan membuat kesepakatan kerjasama dengan maksud menitipkan barang dagangan kita di warung atau toko tersebut. Jika sudah deal maka kita hanya perlu memasok barang dagangannya, menunggu beberapa hari, dan kembali untuk mengambil bayaran dan mengganti barang dagangan yang sudah lama (biasanya kalau kerupuk atau kue hanya bertahan 3-7 hari saja). 

Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Sistem Bisnis Menguntungkan Kedua Belah Pihak

Sistem bisnis ini adalah sistem bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak, bagi penjual yang menitipkan barang dagangannya, maka dia hanya perlu menitipkannya saja dan pihak warunglah yang akan memasarkan produknya. Sedangkan bagi pemilik warung atau toko, mereka untung karena bisa menjual barang dagangan tanpa modal dan mendapatkan hasil keuntungan dari hasil penjualannya tersebut, kalaupun barang rusak atau tidak laku, tidak menjadi tanggung jawab si pemiliki warung atau toko. 

Saat ini banyak sekali barang dagangan yang dipasarkan dengan sistem konsinyasi, yang sering kita temui misalnya kerupuk, snack, kue kering, dan jajanan lainnya yang menarik perhatian dan memiliki nilai jual yang cepat. Tidak menutup kemungkinan juga ada pihak perusahaan yang menggunakan sistem titip jual ini.

Sebenarnya sistem pemasaran seperti ini sudah lama ada dan eksis, namun terkadang kita tidak menyadarinya karena biasanya kita selalu berfikir bagaimana menjual sebuah produk kepada pelanggan dengan cepat, tanpa kita menyadari bahwa kita bisa memanfaatkan pihak ke 3 sebagai perantara untuk memasarkan produk kita. Ini yang disebut bisnis, untuk sukses kita harus melibatkan orang lain, bukannya kalau ada masalah baru melibatkan orang lain.
Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Tetap Hati-Hati dan Menghitung Barang Titipan

Walaupun terlihat mudah dan menguntungkan, kita juga harus berhati-hati saat menjalankan sistem bisnis ini, jangan lupa membuat catatan barang yang dititipkan, karena banyak pemilik warung yang kadang lupa atau nakal dalam menghitung barang dagangan titipan, jadi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terlebih dahulu. 
Selain itu, terkadang juga ada pemiliki toko yang pelit, menunda-nunda pembayaran barang titipan, padahal barang tersebut sudah laku terjual (menjengkelkan sekali). Jika kita menemukan pemilik toko seperti ini, alangkah baiknya segera kita tinggalkan kerjasamanya karena akan merugikan kita.

Target Pemasaran

Untuk target pemasaran, kita bisa membagi-bagi setiap daerah, misalnya kita melakukan penitipan barang dagangan setiap satu minggu sekali, maka kita harus mencari target toko atau warung dalam satu minggu, misalnya dalam satu hari kita ingin mengunjungi 30 toko, maka paling tidak kita memiliki 210 toko langganan agar usaha kita berjalan terus setiap hari. Target seperti itu menurut saya sangat mungkin, mengingat dalam satu desa saja paling tidak ada sekitar 15-30 toko, jadi mungkin kita hanya perlu memasarkan barang dagangan kita dalam wilayah 7-8 desa saja. 
Jika ingin berkembang maka mau tidak mau kita harus memiliki karyawan lain untuk memasarkan produk kita. Saya pernah menemui sebuah usaha penitipan kue kering, yang memiliki hampir 20 sales yang setiap hari berkeliling menitipkan barang dagangannya, hebat bener ini usaha.
Ayo mulai pasarkan produk kita dengan sistem konsinyasi, kita titip dagangan dan biarkan mereka yang menjualnya untuk kita, mereka senang kitapun juga senang.