Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid (Dismenorrhea)

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid Nyeri haid (sumilangeun,<sunda>) atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah dismenorrhea adalah rasa nyeri yang muncul sewaktu menjelang haid atau pada saat menstruasi. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit, …

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid (Dismenorrhea)
Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Nyeri haid (sumilangeun,<sunda>) atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah dismenorrhea adalah rasa nyeri yang muncul sewaktu menjelang haid atau pada saat menstruasi. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit, mulas pada perut bagian bawah sampai ke pinggang dan paha. Hal ini terjadi akibat adanya kontraksi pada rahim.

Nyeri haid memang merupakan salah satu masalah yang diderita para wanita, kondisi lainnya adalah keputihan. Namun untuk mengatasi keputihan, Anda bisa membaca artikel mengenai obat keputihan tradisional.

Jika Anda mengalaminya, tidak perlu khawatir karena sekarang ini sudah banyak dijual obat-obatan untuk mengatasi nyeri haid. Namun jika Anda menginginkan cara alami untuk mengobati nyeri haid, berikut ini bahan dan cara pembuatannya.

Obat Nyeri Haid Tradisional

Berikut ini bahan-bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi rasa sakit saat menstruasi:

Daun mint

Cara mengatasi nyeri dengan daun mint ini mudah, tidak perlu dikunyah. Cukup dengan diseduh bebarengan dengan teh, kemudian diminum 1-2 cangkir setiap hari. Rasa nyaman akan mulai timbul di perut, dan nyerinya akan sedikit berkurang.

Jahe

Iris 5 cm jahe tipis-tipis kemudian remukkan. Rebus di dalam panci yang diisi 3 gelas air, sisakan hingga 1 gelas saja. Tambahkan sedikit gula, minum tiga kali sehari (1 gelas untuk sehari, dibagi 3.)

Daun Kemangi

Kemangi juga pain killer yang efektif karena kandungan caffeic acid di dalamnya. Kemangi dapat meringankan nyeri haid. Namun, ia juga dapat menurunkan tekanan darah, sehingga lebih baik tidak dikonsumsi terlalu banyak. Cara mengonsumsinya, cukup campurkan pada masakan atau sambal sebagai lalap.

Kayu manis

Kayu manis adalah bahan anti peradangan dan membantu meredakan nyeri haid. Cukup diseduh bersama teh, atau dicampurkan pada bahan kue atau masakan.

Kunyit

Kunyit juga mengandung bahan anti peradangan sehingga dapat membantu meredakan nyeri haid. Saat ini sih lebih mudah karena sudah ada kunyit kemasan di dalam botol yang siap minum kapan saja.

Tetapi jika Anda malas membelinya, Anda bisa kok membuatnya sendiri. Caranya, ambil kunyit secukupnya kemudian diparut dan peras airnya. Tambahkan sedikit madu pada air perasan kunyit tersebut dan langsung diminum.

Air Kelapa hijauAir kelapa hijau sudah dipercaya dan dijadikan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti keracunan makanan hingga obat nyeri saat menjelang haid. Caranya, air kelapa hijau(mengambilnya jangan dijatuhkan)dicampur dengan gula kelapa/gula aren/madu. Minum 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut menjelang haid.

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid
Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Selain beberapa bahan alami diatas, masih ada lagi beberapa ramuan tradisional yang efektif untuk mengatasi rasa nyeri saat menstruasi.

Asam Jawa dan Temulawak

Bahan: Asam jawa yang sudah matang sebesar telur merpati, ½ jari temulawak, gula jawa secukupnya dan air satu gelas.
Cara pengobatan: Temulawak diiris tipis, kemudian direbus dengan bahan lainnya dalam 1 gelas air hingga tersisa ½ gelas. Setelah itu, saring dan minum airnya sekaligus selagi masih hangat. Lakukan pengobatan ini dengan dosis yang sama selama satu minggu.

Bunga Matahari

Bahan: Bagian dasar bunga matahari sebanyak 30 gram, 1 sendok makan gula jawa dan 2 gelas air.
Cara pengobatan: Rebus bagian dasar bunga matahari dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Kemudian tambahkan 1 sendok makan gula jawa. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum sekaligus satu kali sehari.

Rupanya cukup sekian pembahasan mengenai ramuan tradisional obat nyeri haid kali ini. Kalau ada waktu akan saya sambung lagi, karena masih banyak ramuan dan bahan alami yang bisa digunakan.

Editor: Alber