Pantai Tiga Warna
Dari Pantai Watu Pecah, beberapa puluh meter kemudian kami menemukan pertigaan, yang merupakan pertemuan jalan pintas dari Pantai Gatra. Selanjutnya menempuh jalan setapak yang kiri kanannya terdapat kebun. Jarak tempuh sekitar 300m hingga ke Tiga Warna.
Melewati toilet umum dan tempat bilas, kita sudah mendekati Pantai Tiga Warna. Pantai terakhir di kawasan konservasi ini. Melewati warung dan pepohonan rindang di pinggir pantai menandakan akhir perjalanan di kawasan ini. Akhirnya sampai di pantai yang menjadi ikon pantai di Malang ini, sekaligus mengobati rasa ingin tahu akan pantai ini.
Karena sampai di pantai ini masih pagi, selain pengunjungnya masih sepi juga sinar matahari belum terlalu kuat sehingga gradasi warna putih, hijau dan biru dari air lautnya benar-benar jelas terlihat. Gradasi warna-warna inilah sehingga pantai ini di sebut Pantai 3 Warna.
|
Gradasi warna di Pantai Tiga Warna |
|
Gradasi warna di Pantai Tiga Warna |
Nah berhubung Kusti ketinggalan pesawat hari ini dan baru ke sini besok nya. Saya dan Revan kembali lagi ke Pantai ini besok sorenya, alhasil gradasi 3 warna pantai ini tidak terlihat karena sudah sore.
|
Pantai Tiga Warna di sore hari |
Di pantai ini tersedia banana boat (kami tidak naik banana boat ini), penyewaan peralatan snorkeling dengan biaya Rp. 25.000, dan disini diwajibkan memakai life vest kalau ingin berenang. Mungkin karena masalah biaya, jumlah pengunjung yang berenang jauh lebih sedikit di banding di Pantai Gatra dimana di Pantai Gatra bebas berenang (karena dangkal).
Kewajiban memakai life vest ini wajar saja, karena tidak jauh dari pantai sudah laut dalam yang berwarna biru. Pantai ini adalah pantai yang jaraknya terdekat dengan Pulau Sempu sehingga pantai ini berombak paling tenang dibanding pantai-pantai sebelumnya. Dengan pantai nya yang bepasir putih dan lembut, menjadikan pantai ini impian traveler khususnya pecinta pantai dan laut.
Untuk mendapatkan foto yang ciamik cobalah menaiki sisi tebing sebelah kiri. Dari tebing karang ini kita bisa mendapatkan view keseluruhan Pantai 3 Warna dan foto berlatar belakang laut biru dan Pulau Sempu serta kapal nelayan yang hilir mudik.
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Edi dan Pantai Tiga Warna |
Hanya saja buat kalian yang mempunyai budget pas-pasan, harga kelapa muda dan mie instan di sini lumayan mahal dibanding belanja di luar. Jadi sebaiknya bawa makanan dan minuman dari luar. Tapi ngat tetap selalu menjaga kebersihan.
Pulau Sempu
Kalau melihat foto-foto yang beredari di internet mengenai keindahan Pulau Sempu dengan Segara Anak-nya tentulah siapa saja ingin mengunjungi pulau ini. Tapi tahukah kalian bahwa siapapun yang memasuki pulau ini adalah ilegal kecuali buat penelitian. Semuanya sudah ada undang-undang yang mengaturnya untuk larangan ini yaitu UU No. 5 tahun 1990, Permen No. 28 Tahun 2011 dan Surat edaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam jawa Timur No. SE.02/k.2/BIDTEK.2/KSA/9/2017. Jadi kalau kalian benar-benar seorang traveler, jangan menginjakkan kaki di Pulau Sempu.
Jadi, kami bertiga sepakai hanya menikmati Pulau Sempu dari kejauhan. Dan memutuskan menyewa kapal Rp. 250.000 untuk berkeliling. Loket penyewaan kapal ada di Pantai Tiga Warna dimana kita harus register terlebih dahulu. Tidak jauh dari pantai ini ada dermaga kecil yang mana ada banyak kapal nelayan bersandar. Dermaga ini berada di teluk kecil yang terlindung seingga membentuk seperti laguna.
|
Menaiki kapal untuk keliling Pulau Sempu |
Setelah menaiki kapal, kami diwajibkan menggunakan life vest/jaket keselamatan. Setelah semua selesai memakai jaket barulah kapal berangkat. Kapal meluncur memasuki selat antara Pulau Sempu dan Kawasan CMC. Terlihat pantai-pantai berpasir putih di Pulau Sempu dan pantai-pantai sepanjang kawasan CMC.
Memasuki area berarus dan berombak yang lumayan besar, kami mendekati pulau-pulau karang yang terlihat dari sepanjang pantai kawasan CMC. Terlihat nelayan dengan perahu kecil menangkap ikan di sekitar pulau ini, sekilas terlihat menyeramkan hahahaha. Sangat beruntung kami bisa mendekati pulau-pulau ini yang tadinya hanya bisa dilihat dari kejauhan.
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Ombak menerjang pantai |
|
View sekitar Pulau Sempu |
|
View sekitar Pulau Sempu |
Melewati pulau-pulau karang yang menjulang ini selanjutnya kami mendekati pulau yang berbentuk karang bolong. Karena ombaknya besar menghempas pantai Pulau Sempu, kami berada jauh dari pulau ini. Menurut info dari guide kami, kalau ombaknya tenang, kapal bisa melewati celah tersebut, juga banana boat bisa melintas. Walau tidak bisa melewati celah karang tersebut tapi saya sudah takjub melihat keunikan karang tersebut, sangat jarang sekali menemukannya.
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
Kembali ke dermaga, kapal pun berputar arah meninggalkan pulau-pulau nan eksotis ini. Mata sayapun tak lepas mengintip ke balik celah karang bolong, bertanya-tanya ada apa di sana.
Mendekati selat sempit antara Pulau Sempu dengan Pantai Tiga Warna, terlihat pantai-pantai sepanjang Pulau Sempu yang berwarna putih dengan air laut berwarna hijau tosca.
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
Mendekati area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendang Biru, terlihat kapal-kapal nelayan bersandar di pantai-pantai dan di tengah laut. Hanya saja, sayang sekali semakin mendekati TPI, terlihat sampah-sampah plastik mengambang di laut, dan sampah-sampah inilah yang terbawa arus dan terdampar di pantai-pantai sepannjang kawasan CMC. Dan sampah-sampah ini harus rutin dibersihkan petugas jika sampai ke pantai-pantai CMC. Walaupun pengelolaan kawasan CMC sudah profesional dan berwawasan lingkungan tetap saja harus didukung oleh masyarakat sekitar area terutama yang menempati wilayah desa Sendang Biru. Mudah-mudahan akan ada perbaikan ke depannya.