Setelah istirahat sejenak di warung-warung yang berjejer di pinggir jalan di Puncak Darma, kami melanjutkan perjalanan. Dari pertigaan jalan lama dan jalan baru selanjutnya kondisi turunan. Sebelum mencapai jembatan, terlihat sebuah mobil Xenia/Avanza hampir terguling di sisi bukit. Infonya, mobil tidak kuat menanjak dan mundur, untuk tidak terguling ke sisi tebing. Jadi buat pengunjung yang ke sini, perhatikan kondisi mobil.
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak |
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak |
5. Curug Dogdog
Di jembatan, di sisi kiri kami melihat air terjun yang lumayan besar. Ini adalah Curug Dogdog, jangan ditanya ya kenapa namanya Dogdog, saya gak tau hehehe.
Setelah mengambil parkir (lokasi ini tidak ada penjaganya, jadi bebas), kami menuju curug yang hanya berjarak sekitar 50 m. Curug ini walau tidak tinggi tapi airnya deras banget padahal musim kemarau. Curug nya berundak, melewati bebatuan besar, karena tidak hujan, airnya tidak terlalu keruh.
Curug Dogdog |
Curug Dogdog
|
Bebatuan di sini sangat unik. Bebatuannya berbentuk spons, berlobang-lobang. Dasar sungai bekan bebatuan tapi berupa pasir/kerikil. Aliran sungai ini, Sungai Cimarinjung akan membentuk Curug Nyelepet (kami tidak sempat ke sini karena tidak terlihat akses jalannya) dan selanjutnya Curug Cimarinjung dan kemudian bermuara ke laut.
Curug Dogdog |
Curug Dogdog |
6. Curug Cimarinjung
Menyusuri terus jalan menurun, kemudian sampailah kami di area yang bawah. Di sisi kanan terlihat keramian, inilah lokasi Curug Cimarinjung.
Selfi dulu ya… |
Papan informasi Curug Cimarinjung |
Setelah mengambil parkir (biaya Rp. 5.000), kemudian kami berjalan sekitar 200 m menuju curug. Terlihat sekali lokasi wisata ini sudah terkelola dengan professional dan rapi. Tidak terlihat pedagang/penjual dagangan asongan, yang ada hanya warung resmi di dekat loket.
Menuju loket |
Di loket, pengunjung cukup mencatat data-data, seperti nama dan asal. Kemudian membayar seiklasnya di kotak yang disediakan. Jalan menuju curug juga sudah di cor rapi dan di pagar di sisi tebingnya.
Sebelum mencapai curug, disediakan spot foto, tenang saja gak bayar kok. Dari sini kita bisa mendapatkan view curug keseluruhan baik ke curug utama maupun curug-curug kecil di bawahnya.
Beberapa puluh meter didepan kita sudah mendekat curug utama. Curug dengan type single/tail horse. Dengan ketinggian sekitar 50 meter. Awalnya curug ini kecil tapi tapi sekitar 10 meter menimpa batu dan karena debit air yang besarang kemudian terbentuk air terjun yang besar.
Curug Cimarinjung |
Curug Cimarinjung |
Curug Cimarinjung |
Nah untuk pengunjung, ada batasan jarak ke curug. Untuk berselfi disediakan spot di tebing sebelah kanan yang dibatasi dengan pagar kayu.
Selanjutnya curug-curug aliran bawah. Untuk kebawah, kita harus menuruni tebing melalui tangga batu. Di sini terdapat beberapa curug kecil dihiasi bebatuan berwarna coklat pekat. Juga terdapat pepohonan besar jadi banyak pengunjung disini mandi/bermain air, karena lokasinya yang aman dan sejuk. Dari sini kita bisa mengambil sudut lain dari Curug Cimarinjung.
Curug bagian bawah |
Curug bagian bawah |
Dari Curug Cimarinjung, kami menuju ke area pantai untuk mencari penginapan. Di pertigaan, ke kiri ke Desa Cimarinjung dan kanan ke arah Pantai Palangpang, tapi kedua jalan ini akan bertemu, jadi jangan bingung karena tidak akan nyasar. Akhirnya kami mendapatkan penginapan di Kampung Cimarinjung yang agak-agak mirip kampung wisata Sawarna, karena hampir setiap rumah adalah homestay hehehe.
View Curug Cimarinjung dari kejauhan |
Setelah tawar-menawar dari Rp.600.000/2 malam akhirnya deal Rp. 550.000/2 malam. Ya untuk homestay biasa, tanpa AC dan air panas, harga ini adalah harga rata-rata. Kecuali dengan fasilitas lengkap di pinggir pantai,, namun harganya jauh lebih mahal, pastinya. Nah dari Kampung Cimarinjung, dimalam hari kita bisa mendengar gemuruhnya suara dari Curug Cimarinjung. Menkjubkan…!!!
Link terkait:
– Pantai Loji, Curug Larangan, Curug Cilegok dan Puncak Darma
– Curug Sodong, Curug Cikanteh dan Pantai Palangpang
– Curug Awang dan Curug Tengah
– Curug Puncak Manik
– Curug Puncak Jeruk
– Curug Luhur Cigangsa dan Curug Cikaso