20 Nopember 2018. Hari terakhir trip Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan.
Pagi-pagi kami sudah berangkat meninggalkan Cipanas Garut. Belum terlihat banyak kegiatan pagi itu, sepertinya masih pada bermalas-malasan di tempat tidur masing-masing. Cuaca terlihat cerah, langit biru, perbukitan dan gunung terlihat jelas.
Pagi-pagi kami sudah berangkat meninggalkan Cipanas Garut. Belum terlihat banyak kegiatan pagi itu, sepertinya masih pada bermalas-malasan di tempat tidur masing-masing. Cuaca terlihat cerah, langit biru, perbukitan dan gunung terlihat jelas.
Melewati lintas Nagrek kemudian lanjut tol Soreang. Keluar Soreang lanjut hingga ke Ciwidey. Tak dapat dipungkiri lagi, bagi wisatawan kalo mendengar nama Ciwidey pastilah identik dengan Kebun Teh. Di kawasan ini juga ada Situ Patenggang, Kawah Putih, Pemandian Air Panas, perkemahan dan penangkaran rusa di Kampung Cai Ranca Upas.
Perkebunan Teh Ciwidey dan Rancabali
Termasuk satu perkebunan teh yang paling bagus yang pernah saya jumpai. Dulunya Perkebunan Teh Rancabali yang pernah kami lewati beberapa hari lalu dulunya termasuk bagian dari Ciwidey. Tapi dengan adanya pemekaran wilayah, Rancabali menjadi kecamatan tersendiri. Tapi kebanyakan wisatan termasuk saya mix-up antara Ciwidey dan Rancabali. Oke, lupakan saja, kita anggap saja Ciwidey dan Rancabali suatu kesatuan hehehehe.
Untuk menikmati kebun teh ini cukup berhenti dipinggir jalan raya dan kita sudah bisa menikmati pemandangan yang indah dan bisa juga beristirahat.
Situ Patenggang
Melewati Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas hingga pertigaan ke Pagelaran dimana beberapa hari lalu kami lewati dari Curug Citambur, Situ Patenggang cuman berjarak sekitar 3-4km. Salah satu cara untuk menikmati Situ Patenggang adalah melewati Wana Wisata Glamping Situ Patenggang, sebuah wana wisata yang dikelola (swasta?) yang berada di salah satu sudut Situ Patenggang, di sini di sediakan restoran menyerupai Kapal Pinisi dipinggir danau, camping ground, spot selfie Teras Bintang, Rumah Kelinci etc.
Untuk masuk ke kawasan wisata ini terdapat 2 harga, yaitu harga per spot dan terusan. Harga spot ini berkisar dari 10.000-20.000 dan harga terusan Rp. 50.000. Kami bertiga membeli harga terusan.
Daftar harga tiket masuk |
Pinisi Resto dari jauh |
Spot pertama yang kami kunjungi tentu saja Pinisi Resto yang boleh dikata menjadi Ikon Wisata Ciwidey/Rancabali selain perkebunan teh. Untuk masuk ke Pinisi ini, kita cukup memperlihatkan tiket yang tadi kita beli, karena tiketnya terusan yang berlaku untuk beberapa spot, maka tiket akan di potong sesuai lokasi-lokasi yang kita kunjungi.
Melewati jembatan gantung untuk sampai di Pinisi, jembatan yang juga menjadi spot selfi dengan view perbukitan yang berkabut dan Situ Patenggang. Sampai di resto, terlihat sudah penuh dengan pengunjung, baik yang berkunjung untuk bersantap siang maupun yang hanya berfoto-foto. Untuk menikmati makan siang di sini, pengunjung harus merogoh kocek lebih dalam dibanding makan di warung biasa dengan kualitas makanan yang sama, kalau boleh dibilang harganya sekitar 3xlipat.
Situ Patenggang yang sedang berkabut |
Pengunjung yang berlimpah di Pinisi Resto |
Setelah makan siang dan mengambil beberapa foto (ada spot dimana pengunjung harus antri) selanjutnya menuju Rumah Kelinci yang tidak jauh dari Pinisi Resto. Awalnya penasaran apa sih Rumah Kelinci, tenyata sebuah taman kecil yang diisi dengan kelinci lengkap dengan rumah/sarangnya.
Rumah Kelinci |
Tidak jauh dari Rumah kelinci ini ada Musholla, di sini pengunjung bisa sholat. Selain mushola juga tersedia toilet. Buat yang tidak mau makan di Pinisi Resto, juga tersedia warung-warung kecil yang ada di sekitar parkiran.
Selanjutnya kami menuju Teras Bintang. Lokasi ini berada di ketinggian sehingga kita bisa melihat perkebunan teh dan jalan-jalan yang meliuk seperti ular. Di sini disiapkan spot selfie dari kayu yang dibuat seperti bintang. Harus sabar untuk mengambil foto karena harus antri dengan pengunjung lain.
Teras Bintang |
Teras Bintang |
Teras Bintang |
View dari Teras Bintang |
View dari Teras Bintang |
Selanjutnya kami menuju Balkon Adventure Camp. Lokasi ini adalah perkemahan berupa tenda-tenda yang sudah siap pakai. Dengan fasilitas seperti hotel/penginapan, perkemahan ini juga biasa disebut dengan Glamping atau Glamour Camping. Pengunjung harus merogoh kocek minimal Rp. 500.000 per malam.
Balkon Adventure Camp |
View dari Balkon Adventure Camp |
Balkon Adventure Camp adalah spot terakhir yang kami kunjungi karena harus ke Kawah Putih. Buat kalian yang mau kesini, harus mempertimbangkan apakah membeli tiket terusan atau per spot. Saya rekomendasikan Pinisi Resto dan Teras Bintang (Rp. 40.000). tapi kalau berniat menghabiskan waktu seharian di sini, silahkan mengambil tiket terusan (Rp. 50.000).
Baca juga link terkait:
– Curug Dengdeng-Naringgul
– Pantai Ranca Buaya dan Puncak Guha
– Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu
– Situ Cileunca
– Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas
– Curug Sanghyang Taraje, Curug Utang dan Cipanas Garut
– Pantai Santolo
– Curug Tilu, Kebun Teh Rancabali dan Pantai Jayanti
– Curug Cikondang dan Curug Terekel-Cianjur Selatan
– Curug Citambur-Cianjur Selatan