Back to Bali 4: Pantai Green Bowl dan Pantai Melasti

Pantai Green Bowl Dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) kami melanjutkan ke pantai-pantai yang berada di sekitar Ungasan-Kuta Selatan. Pantai yang paling dekat adalah Pantai Green Bowl yang berjarak sekitar 8km dari GWK. Meskipun di Maps …

Pantai Green Bowl

Dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) kami melanjutkan ke pantai-pantai yang berada di sekitar Ungasan-Kuta Selatan. Pantai yang paling dekat adalah Pantai Green Bowl yang berjarak sekitar 8km dari GWK. Meskipun di Maps kita bisa melihat jalur ke pantai ini namun di jalan raya belum terlihat penunjuk arah sebagaimana Pantai Pandawa. Jadi untuk ke pantai ini kami mengandalkan Maps.
Tidak terlalu susah mencari pantai ini karena masih searah dengan Pantai Pandawa yang lebih dikenal luas. Jadi untuk ke pantai ini bisa juga mengikuti jalur ke Pantai Pandawa. Pantai-pantai di wilayah ini hampir sama yaitu melewati tebing-tebing batu kapur dan perbukitan kering. Tapi jangan salah, meskipun area ini area kering, tebing dan batu kapur, di sinilah banyak hotel-hotel dan resort-resort mewah berada. Dan tanah-tanah kosong di sini umumnya sudah ada yang punya, dan tentu saja harganya selangit menyamai daerah segitiga emas Jakarta.
Melewati perbukitan kami bertemu pertigaan, ke kiri ke arah Pantai Pandawa (kami tidak ke Pandawa karena sudah pernah ke sini sebelumnya), dan lurus ke arah Green Bowl/Pantai Melasti. Terus hingga sampai ke pertigaan, kiri ke Green Bowl dan kanan ke Pantai Melasti. Terus saja nanti kita akan sampai di parkiran dimana banyak terlihat motor-motor. Di parkiran ini juga terdapat 2 warung dan Pura. Di sini tidak ada tiket masuk ataupun uang parkiran.
Awalnya saya agak bingung karena tidak melihat pantai di area ini, hanya terliat gazebo dan pagar beton pembatas dengan tebing, dari pagar ini terlihat lautan luas. Ternyata untuk kepantai, pengunjung harus turun melewati anak tangga- anak tangga yang ada di sisi tebing sebelah kiri. Kondisi jalan turunnya agak curam, berada di sisi bukit dan jurang. Menuruni anak tangga-anak tangga ini tidak akan terasa melelahkan tapi akan terasa ketika menaikinya (jalan pulang). Menempuh sekitar 200 meter perjalanan akhirnya kami sampai di bawah. Di bawah kami langsung di sambut ibu-ibu yang menjajakan dagangan cindera mata seperti di parkiran meskipun sedikit memaksa tapi masih mending dibandingkan dengan pedagang di Kintamani.

Jalan turun ke pantai
Jalan turun ke pantai
Pantai di sini, karena tersembunyi, tidak banyak pengunjung dibanding pantai-pantai mainstream yang ada di Bali. Pengunjungnya mayoritas wisatawan asing hanya beberapa orang saja wisatawan lokal, namun begitu pengunjungnya tidak lebih dari 20 orang. Garis pantai nya tidak sekitar 200m, berpasir putih dan airnya berombak besar di tengah dan sampai di pantai tidak begitu besar dan berwarna biru. Pantai ini di batasi oleh tebing, dan terdapat 2 goa di sini. Satu goa bisa dimasuki oleh pengunjung, dengan ketinggian langit-langit sekitar 3m dan tidak terdapat lorong-lorong dan mirip sebuah hall. Sementara satu goa lagi tidak boleh dimasuki pengunjung kecuali untuk yang mau beribadah dan ini tertulis jelas di papan peringatan nya. karena tenang dan sepi, gak salah pantai ini cocok buat penikmat pantai yang mau menjauh dari keramaian.

Green Bowl: Pantai yang tersembunyi
Green Bowl: Pantai yang tersembunyi
Goa yang ada di sepanjang pantai
Goa yang ada di sepanjang pantai

Berjalan ke sebelah kiri, melewati bebatuan karang kita akan sampai di area yang terdapat bukit batu dan cerukan. Pengunjung bisa memanjat ke bebatuan dan mendapatkan view pantai yang bagus. Hanya saja jangan mencoba ke area ini jika ombak sedang besar karena bisa terjebak dan gak bisa keluar.

Sisi lain Green Bowl
Pantai Melasti
Sebenarnya kalau lihat di Maps, jarak Pantai Melasti dan Green Bowl ini sangat dekat hanya sekitar 1km, kalau ditarik garis lurus, tapi karena kondisi alam dan tebing-tebing jadilah jalannya harus memutar sekitar 5km atau 10 menit perjalanan dengan motor. Melewati area tandus dan kering, kemudian sampai di loket masuk dan kami membayar Rp. 5.000/orang sudah termasuk parkir.

Gerbang masuk ke Pantai Melasti
Dari loket ke arah pantai kita harus melewati jalan masuk berbelok-belok hingga sampai di pantai. Tebing-tebing di sini mirip dengan di Pantai Pandawa. Jalan-jalan dan area terbuka dibuat dengan memangkas tebing-tebing kapur, dan bisa dibayangkan betapa diperlukan usaha besar untuk membuka area ini. Dan yang cukup mengganggu sekali adalah banyaknya kegiatan prewed yang memakan badan jalan dan malah parkir di tengah jalan. Sampai di pantai, masih banyak terdapat pembangunan/pembenahan infrastruktur untuk mempercantik pantai ini

Bukit kapur di Pantai Melasti

Pantai Melasti ini mempunyai garis pantai yang panjang, ada bagian yang berkarang dan ada yang tidak. Ombak memecah jauh ditengah sehingga area dekat pantai berair tenang dan membentuk kolam-kolam yang jernih. Cocok buat pengunjung yang ingin berenang ataupun sekedari bermain air. Di bagian ujung, adalah area berpasir yang lumayan luas yang biasa dipakai wisatawan asing  buat berjemur. Tapi tentu saja pantai ini gak cocok buat kalian yang gak mau kulit hitam atau berpanas-panas hehehe…

Area pantai yang cocok buat berendam
Pengunjung yang berjemur di Pantai Melasti
Pengunjung yang berjemur di Pantai Melasti

Karena sudah tengah hari bolong, kami kembali ke Kuta dan bersantai di penginapan selanjutnya habis Ashar menuju Tanah Lot.