Kondisi jalan menuju ke lokasi |
View dari parkiran ke lokasi |
Jalan ini sebenarnya direncanakan akan terus ke Solok menembus Taman Nasional yang ada di Bukit Barisan tapi tidak tahu sekarang terhenti. Yang tersisa adalah jalan berbatu dan tanah merah.
View dari parkiran ke lokasi |
Papan petunjuk arah |
Menuruni bukit |
Suasana Bukit Barisan di depan mata |
Suasana Bukit Barisan di depan mata |
Meski agak was-was, kami berjalan terus menembus yang tingginya sekitar 2-3meter. Konon wilayah ini masih merupakan habitat harimau. Jadi sedikit ada gerakan di semak-semak sudah langsung waspada hahahaha. Meski trek nya tidak terlalu ekstrim tapi lumayan kerena turun terus hingga ke sungai. Hanya sekitar 30 menit-an kami mencapai pinggir bebatuan besar tebing sungai.
Suasana mistis |
Loncat |
Sementara itu, di aliran sebelah kanan juga tidak kalah cantiknya. Terdapat tebing berupa sebuah goa dan terlihat arus yang sangat deras dan membentuk kolam yang sangat dalam. Selanjutnya air mengalir memasuki lembah yang selanjutnya sampai di pemandian di bawah.
Kolam yang berwarna hijau tosca |
Kolam yang berwarna hijau tosca |
Kolam yang berwarna hijau tosca |
Kolam yang berwarna hijau tosca |
Kolam yang berwarna hijau tosca |
Di tebing seberang terdapat air terjun kecil, tinggi namun airnya tidak begitu deras (apa karena kemarau?). Tapi enak juga berada di bebatuan di bawah air terjun ini.meski kecil tapi berasa sangat dingin.
Air terun kecil di tebing |
Air terun kecil di tebing |
Air terun kecil di tebing |
Air terun kecil di tebing |
Di tebing dekat air terjun saya melakukan loncatan, dan lumayan kolam yang ada di bawah dalam jadi tidak mencapai dasar.
Loncat di kolam yang dalam |
Sesudah puas berenang kami pun kembali, kalau tadi turun, tentu saja sekarang treknya mendaki. Tapi tidak masalah karena sehabis berenang badan menjadi bersemangat. Dan sampai ke parkiran, tetap saja tidak terlihat satu orangpun di sekitar sini, baik pekebun maupun pengunjung. Ngungun Saok, sekeping sorga yang terlupakan….
Trek pulang |
Baca juga: