Air laut yang sangat jernih, sehingga di dermaga kita bisa menyaksikan ribuan ikan yang berenang dan bulu babi menempel di dasar.
Bercengkrama dengan anak-anak lokal |
Tidak banyak yang kami lakukan selagi menunggu makan siang, kami hanya mengobrol sambil melihat dan bercengkrama dengan anak-anak yang masih asik berenang di cuaca terik begini. Tidak menunggu lama, setelah makan siang yang menunya ikan pastinya, kami menuju dua spot di sekitar Labengki, yaitu Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang di Pulau Labengki Besar (silahkan lihat di artikel selanjutnya).
Suasana kampung |
Memasuki kolam pertama tidak terlalu dalam. Tapi di kolam berikutnya lebih dari 2 m sehingga untuk mencapai area goa paling ujung kita harus berenang. Tapi buat yang tidak bisa berenang disiapkan steorofoam buat mengapung, tapi steorofoam ini mengganggu sekali, pecahannya menempel di dinding-dinding goa.
Setelah puas berenang dan berfoto kami keluar goa yang ternyata sudah mulai gelap hahahha (sempat kena omel karena gensetnya mau dipakai buat di rumah hahahha). Untuk menikmati goa ini kami bayar Rp. 10.000/orang (lumayan buat bayar genset hahaha).
– Spot 1: Patung Naga, Bukit Wantiro, Pantai Lakeba, Pantai Nirwana, etc-Baubau
– Spot 2: Goa Lanto, Bukit Kolaguna, Benteng Keraton, Jembatan Puma-Baubau
– Air Terjun Tirta Rimba-Baubau
– Pemandian Bungi dan Air Terjun Kogawuna-Baubau
– Pemandian/Air Terjun Kabura-Burana-Buton Selatan
– Bukit Rongi/Bukit Teletubbies-Buton Selatan
– Goa Allo dan Rumah Nenek- Sombori
– Sombori Hills spot 1 (Pulau Kayangan) dan Sombori Hills spot 2